Translate

Paralayang

Paralayang atau dalam bahasa asing paragliding merupakan olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain atau parasut yang lepas landas dengan kaki dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin. Angin yang dipergunakan sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut dapat melayang tinggi di angkasa yaitu terdiri dari dua macam, angin naik yang menabrak lereng atau dynamic lift, dan angin naik yang disebabkan karena thermal atau thermal lift. Dengan memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang mampu terbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik dari semua ini adalah semua yang dilakukan itu tanpa menggunakan mesin, hanya semata-mata memanfaatkan angin. Induk organisasinya adalah PLGI (Persatuan Layang Gantung Indonsia), sedangkan PLGI sendiri dibawah naungan FASI (Federasi Aero Sport Indonesia).

Peralatan
Peralatan untuk paralayang sangatlah ringan, seluruh berat perlengkapannya seperti : parasut, harness, parasut cadangan, helmet sekitar 10 – 15 kg. Peralatan paralayang juga sangatlah praktis karena dapat dimasukkan ke dalam ransel sehingga dapat digendong di punggung.
Perlengkapan utama dalam olahraga paralayang ini antara lain parasut utama dan cadangan, harness, dan helmet. Untuk Perlengkapan pendukung terbang yang diperlukan antara lain adalah :
  • variometer
  • Radio/HT
  • GPS
  • windmeter
  • peta lokasi terbang
Sedang perlengkapan pakaian penerbang antara lain baju terbang/flight suit, sarung tangan, dan sepatu berleher tinggi/boot. Untuk jenis parasut yang dipergunakan tergantung pada tingkat kemampuan penerbang dan juga berat penerbang. Terdapat tiga jenis parasut paralayang antara lain :
  1. parasut untuk pemula
  2. parasut untuk penerbang menengah
  3. parasut untuk penerbang mahir
Ukuran parasut juga bermacam – macam dan harus sesuai dengan berat penerbangnya. Ukuran yang tersedia antara lain XS, S, M, L serta LL untuk terbang berdua atau tandem.
Pilot duduk di suatu sabuk (harness) yang menggantung di bawah sayap kain yang bentuknya ditentukan oleh ikatan tali dan tekanan udara yang memasuki ventilasi di bagian depan sayap. Olahraga ini mulai muncul pada sekitar 1950-an dan kejuaraan dunia pertamanya dilangsungkan pada tahun 1989 di Kössen, Austria, dan kini bisa anda nikmati olah raga ini di Paralayang Outbound Bandung.